Pengucapan Syukur Serentak

 Minggu, 10 September 2023

malulut_khas_minahasa
Ma’lulut atau membakar buluh yang berisi beragam olahan masakan, terutama tinoransak, pangi, saut, daun pepaya, cakalang maupun ayam. Ma’lulut seperti ini kerap dilakukan orang Minahasa jika akan ada pesta, seperti Pengucapan Syukur, perkawinan, ulang tahun hingga kedukaan. (dok: dorang)

BERDASARKAN Surat Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Nomor K.0995/PPD.VII/6-2023 tertanggal 30 Juni 2023, Pengucapan Syukur akan dilaksanakan serentak oleh seluruh warga GMIM, Minggu, 10 September 2023. Surat edaran tersebut ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Umum (Sekum) BPMS GMIM, Pendeta Hein Arina ThD dan Pendeta Dr Evert AA Tangel.

Pengucapan syukur ini dirangkaikan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) GMIM Bersinode ke-89.

Menyambut Pengucapan Syukur ini, sejumlah warga mengaku belum bersiap dengan alasan belum punya dana. 

“Nda ada doi (Tidak ada uang, red), untuk mo ba blanja (berbelanja, red). Yaaa, ucapkan syukur saja dengan beribadah bersama keluarga dan jemaat di gereja,” ungkap sejumlah warga Tomohon dari berbagai profesi.

“Belum ada pencairan. Apalagi saat ini ‘resesi’, susah doi,” sambung lainnya.

Sementara warga lain yang memiliki dana yang mencukupi mulai menawarkan dagangan, seperti nasi jaha, kue dan makanan lainnya. Bagi yang tidak mau repot dapat memesan kepada mereka sesuai harga yang disepakati. 

Diketahui Pengucapan Syukur di Tanah Minahasa Raya pada khususnya dan Sulawesi Utara (Sulut) pada umumnya, selalu berlangsung dengan pesta pora. Berbagai jenis masakan dan minuman pasti tersedia. Mulai dari makanan dengan menu biasa-biasa hingga menu ekstrim, terutama daging. Demikian halnya minuman, mulai dari minuman ringan hingga minuman beralkohol – captikus hingga yang bermerk international -. Melengkapi menu masakan dan minuman, beraneka penganan juga disediakan, seperti kukis cucur dan lain-lain.

Banyak pihak berharap Pengucapan Syukur serentak ini berlangsung dengan penuh kedamaian. Tidak terjadi tindak pidana kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) karena minuman keras (miras) atau karena ugal-ugalan saat berkendara.

Ada yang beranggapan, karena Pengucapan  Syukur kali ini dilaksanakan serentak kemungkinan kemacetan tidak akan separah tahun-tahun di mana Pengucapan Syukur digelar per wilayah.

Di Kota Tomohon terpantau, beberapa pemerintah kelurahan mulai membacakan imbauan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dari Kepolisian Resort (Polres) Tomohon.

tikus_kulo_ipus
Kulo ipus atau tikus ekor putih yang dijajakan di Pasar Beriman Tomohon. Tikus ekor putih ini sangat digemari masyarakat Minahasa. (dok: dorang)

Mengenang pelaksanaan Pengucapan Syukur tahun-tahun sebelumnya, biasanya Tomohon dan beberapa daerah lain di Tanah Minahasa Raya ‘banjir’ tamu. Tamu-tamu itu biasanya, keluarga, teman dekat, sahabat, ataupun orang yang tidak dikenal, tapi tetap dijamu tuan rumah.

Sehingga pada hari ‘H’ Pengucapan Syukur ada warga yang khusus menjamu tamu dari luar tempat domilisinya. Sedangkan tamu yang satu wilayah dengannya akan dijamu pada keesokan harinya.

Tamu yang berkunjung dalam perayaan pengucapan syukur Kota Tomohon benar-benar dimanjakan masyarakat. Sajian beragam makanan telah tersaji di atas meja. Disamping tentunya tak lupa miras. Sebelum makan biasanya tamu diminta ‘pancing’ (minum miras sedikit) dulu. Dengan alasan supaya makan lebih enak dan lahap.

Dibeberapa tempat penganan seperti dodol masih menjadi incaran sejumlah tamu. Dodol ini biasanya tersedia melimpah di daerah Minahasa Selatan (Minsel) dan sekitarnya. Sementara di Kota Tomohon, mungkin tinggal di Tumatangtang, Lahendong, Taratara dan Tinoor yang kerap membuatnya.***

0 Komentar